8, May 2025
Kerentanan Biodiversitas Satwa Liar di Pegunungan Indonesia

Mengungkap Faktor Penyebab Kerentanan Biodiversitas Satwa Liar di Pegunungan Indonesia

Biodiversitas di pegunungan Indonesia sedang dalam kondisi kritis. Menurut Rudi Putra, pemimpin Forum Konservasi Leuser, deforestasi dan perubahan iklim adalah dua faktor utama yang mempengaruhi kerentanan hewan liar di pegunungan. "Penebangan hutan yang berlebihan dan tidak terkendali menjadi pukulan telak bagi habitat satwa liar," ujarnya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah perburuan liar. Menurut laporan World Wildlife Fund, jumlah satwa liar di pegunungan Indonesia mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir, sebagian besar akibat perburuan liar. "Satwa liar sering kali menjadi target perburuan karena dianggap hama atau untuk dikomersialkan," tambah Rudi.

Selain itu, penurunan ketersediaan makanan dan air juga berkontribusi. "Kerusakan hutan berdampak langsung pada ketersediaan makanan dan air bagi satwa liar," kata Rudi. Jadi, berbagai faktor mempengaruhi kerentanan biodiversitas satwa liar di pegunungan Indonesia.

Implikasi dan Dampak Jangka Panjang dari Kerentanan Biodiversitas Satwa Liar di Pegunungan Indonesia

Kerentanan biodiversitas satwa liar memiliki implikasi dan dampak jangka panjang yang serius. Pertama, mengancam keberlangsungan spesies tersebut. "Ketika populasi satwa liar menurun, risiko kepunahan menjadi semakin besar," kata Rudi.

Kedua, keragaman hayati yang menurun dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. "Satwa liar memiliki peran penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem," kata Profesor Ekologi UGM, Dr. Agus P. Sari. "Jika spesies tertentu punah, bisa mempengaruhi rantai makanan dan menghasilkan efek domino dalam ekosistem."

Ketiga, kerugian ekonomi. Banyak spesies di pegunungan Indonesia memiliki nilai ekonomi, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, atau atraksi wisata. "Kehilangan spesies ini bisa berdampak besar pada ekonomi lokal," tambah Agus.

Terakhir, kerentanan biodiversitas bisa mengurangi daya tahan alam terhadap perubahan iklim. "Biodiversitas yang kaya membuat ekosistem lebih kuat dan tahan terhadap perubahan iklim," kata Agus. Jadi, melindungi biodiversitas satwa liar di pegunungan Indonesia bukan hanya soal melestarikan kehidupan, tapi juga menjaga kesejahteraan manusia dan masa depan planet kita.