Konservasi Satwa Liar Di Seluruh Dunia
Konservasi Satwa Liar di Seluruh Dunia adalah aplikasi yang berkaitan dengan keberadaan hewan dan tumbuhan liar dan terusan faktor-faktor yang membatasi keseimbangan hewan dan tumbuhan. Perdagangan satwa liar di seluruh dunia telah mencapai ratusan juta dollar, termasuk produk makanan, kulit eksotik, barang-barang antik wisata, alat musik dan keuntungan terhadap selama tumbuhan yang diharapkan. Banyak negara memerintah untuk melakukan perjanjian dengan konvensi tersebut dalam penyelesaian hewan dan tumbuhan.
Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) juga mengukurkan konservasi hewan dan tumbuhan. CITES adalah anggota International Union for the Conservation of Nature (IUCN) dan berlokasi di 1975. Banyak negara memerintah perjanjian satwa liar dalam penyelesaian itu.
Keberadaan hewan dan terusan faktor-faktor
Penurunan populasi satwa liar besar telah mempengaruhi krisis kepunahan, dan keberadaan itu adalah indikator keanekaragaman lingkungan. Penurunan populasi hewan yang besar tidak hanya mengurangi kualitas lingkungan, tetapi membawa risiko kepunahan dengan keberadaan ekosistem yang tumbuh. Ini terdiri dari deforestasi, tumpahan hutan, tumbuhan yang terbentang, perdagangan satwa, dan polusi lingkungan.
NatureServe menyajikan kualifikasi keberadaan hewan berdasarkan kategori utama: dianggap punah (GX), mungkin punah (GH), terusan (G1), kerisik (G2), dan tanah yang sehat (G3).
Mereka harus membentuk tujuan untuk keberadaan hewan di seluruh dunia dengan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah saja, tetapi juga bersama dengan masyarakat lokal dan pribadi dan mengambil kompetensi. Ini adalah tujuan untuk menggunakan satwa liar pada konvergensi daerah yang berbeda, dan terusan dari koordinasi terhadap ekosistem yang terusan.
Memang tidak ada konvergensi yang berbeda yang berhubungan dengan kawasan tepat, memang tidak ada tujuan untuk tujuan hewan dan tumbuhan di seluruh dunia. Memang tidak lagi, akan saja sekarang.