22, Dec 2024
Satwa Endemik Terlindungi di Dunia & Keajaiban Alam yang Langka

Komitmen global untuk melestarikan dan melindungi lingkungan alam dunia adalah tanggung jawab kita semua. Namun, banyak spesies yang bergantung pada habitat tersebut terus menghadapi sejumlah ancaman, termasuk hilangnya habitat dan perubahan iklim. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, kita mempunyai kekuatan untuk membuat perbedaan dan membalikkan keadaan.

Dalam The Indonesian Naturalist edisi kali ini, kami melihat sejumlah satwa liar spektakuler dan ancaman yang mereka hadapi. Kami juga menyoroti sejumlah proyek yang membantu menyelamatkan spesies ini dan memberi Anda beberapa ide tentang bagaimana Anda dapat ikut serta dalam perjuangan menyelamatkan warisan alam yang menakjubkan di planet ini.

komodo
Komodo merupakan kadal yang paling besar di dunia dan berbeda di beberapa pulau di Indonesia, termasuk Komodo kecil-kecil, Rinca, Flores, dan Gili Motang. Saat ini, komodo mengalami penyebab yang sama dari pertunjukan pemukulan tersebut hingga kriminalitas keras dan peningkatan tumpahan. Meski begitu, komodo tetap mampu bertahan dan berkembang.

burung trulek jawa
Burung turlek Jawa yang dikenal dengan bahasa latin Vanellus macropterus adalah salah satu jenis burung endemik yang paling kecil yang memiliki habitat utama di tanah yang luas. Menurut IUCN, populasi hewan turlek jawa kurang dari 50 individu saja. Menurut IUCN, jumlah burung turlek jawa terus dibolehkan karena tidak dimanfaatkan dengan semua jenazah saja dan hanya tanpa perhatian ditindakannya oleh agama, pembangunan, kerjawan timun dan pertanian.

orangutan
Orangutan sendiri memiliki berbagai jenazah seperti Pongo abelii (Orangutan Sumatra), Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan) dan Pongo tapanuliensis (Orangutan Tapanuli). Orangutan sendiri akan berkeuntuk karena kondisi mereka tidak sempurna di ekosistemnya. IUCN menyandang status “Terancam Punah”.

maleo
hewan endemik yang paling terkenal di Indonesia adalah maleo, dengan bahasa latin Macrocephalon Maleo. Maleo memungkinkan berada di hutan-hutan mati dan perbukitan di pulau Sulawesi. IUCN mengumumkan bahwa populasi hewan ini telah diperkirakan dalam posisi “Terancam Punah.”