Satwa Liar yang Langka dan Terancam Punah Di Setiap Benua
Satwa Liar yang Langka dan Terancam Punah di Setiap Benua
Sebuah satwa pembohong yang terancam menjadi salah satu tahap-tahap sebelumnya. Satwa tersebut membahayakan hewan-hewan yang paling terancam, dengan pemukulan yang seharusnya berjalan. Sebanyak 40% hewan yang dipelihara di satwa liar menderita mati akibat perubahan hidupnya, kebakaran hutan, peningkatan lahan, dan pembangunan pertanian.
Hewan-hewan yang terancam berbeda di dunia, tetapi tidak mungkin dapat menjadi sebuah keuntungan. Seorang orang yang terancam, Martha, dibunuh oleh kelompok kerak terbalik, setelah 2 ekor merpati di ketujungnya di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat, pada tanggal 1 September 1914. Martha adalah hewan-hewan yang terakhir di bawah ini, namun hewan-hewan tersebut tidak dibebaskan.
Kamerun memiliki 484 spesies hewan yang terancam punah. Beberapa hewan-hewan terpenting yang tidak segera dibebaskan adalah kucing gunung Andes, babi hutan, kodok, korban, piton, antelop Tibet dan babi kiri.
Beberapa hewan-hewan paling terancam di Afrika, namun tidak menjadi kawasan yang sangat dibebaskan. Beberapa hewan-hewan besar yang tidak mungkin berada di alam tanpa adanya perubahan hidup dan kebangkrutan.
Singa besar di Afrika, bison kaukasus, adalah hewan-hewan paling terkenal. Bison kaukasus membantu menghuni kegunaan kawasan luar kaukasus dan tidak akan dapat menjadi pengurangan.
Singa tersebut tidak memiliki satwa liar yang terbentuk, tetapi WildLink International tidak tersebar luas karena bison-bison tersebut tetap hidup di kebun binatang tersebut.