15, Feb 2025
Upaya Pelestarian Satwa Liar yang Menghadapi Ancaman Punah di Indonesia

Ancaman yang Dihadapi Satwa Liar di Indonesia

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas, namun sayangnya, banyak satwa liar kita yang sedang menghadapi ancaman punah. Faktor paling utama adalah perburuan liar dan penghancuran habitat. Menurut Dr. Ir. H. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, "Perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa terus berlangsung, hingga mengancam keberadaan berbagai jenis satwa langka di Indonesia."

Selain itu, pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur juga berperan besar. Mereka berdampak langsung pada habitat satwa, menyebabkan fragmentasi dan kerusakan habitat. Dalam konteks ini, yang sering terabaikan adalah dampak perubahan iklim. "Perubahan iklim memengaruhi pola migrasi dan reproduksi satwa, dan ini membahayakan kelangsungan hidup mereka," ujar Dr. Ir. Wiwik Astutik, seorang ahli biologi dari IPB University.

Upaya dan Strategi Pelestarian Satwa Liar di Indonesia

Untuk melawan ancaman ini, Indonesia telah meluncurkan berbagai upaya dan strategi pelestarian satwa liar. Pada level pemerintah, ada berbagai regulasi dan kebijakan yang bertujuan untuk melindungi satwa dan habitatnya. Misalnya, Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Namun, Undang-Undang sejati bukanlah solusi tunggal. Sebagaimana dikatakan oleh Dr. Ir. H. Siti Nurbaya Bakar, "Perlindungan hukum saja tidak cukup. Kita butuh kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat umum, untuk melestarikan satwa liar kita." Itulah mengapa partisipasi masyarakat sangat penting. Upaya-edukasi masyarakat dan kampanye konservasi bisa membantu membangun kesadaran dan apresiasi terhadap satwa liar.

Selain itu, pelestarian ex-situ, seperti pembangunan taman konservasi dan penangkaran satwa, juga menjadi bagian penting dari strategi pelestarian. "Taman konservasi dan penangkaran berperan penting dalam pelestarian spesies yang terancam punah. Mereka juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan penelitian," jelas Dr. Ir. Wiwik Astutik.

Untuk menanggulangi perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi juga diperlukan. Misalnya, pembangunan koridor hijau untuk membantu migrasi satwa dan program reboisasi untuk mengurangi emisi CO2. Tetapi ingat, pelestarian satwa liar bukanlah tugas sepele. Ini membutuhkan komitmen, usaha, dan kerja sama kita semua. Selain itu, seharusnya menjadi prioritas nasional, tidak hanya demi keanekaragaman hayati kita, tetapi juga untuk masa depan kita sebagai bangsa dan negara.