17, Jan 2025
Dampak Perburuan dan Perusakan Habitat pada Satwa Liar Indonesia

Dampak Perburuan Terhadap Populasi Satwa Liar Indonesia

Perburuan satwa liar di Indonesia mencapai level alarmingly besar. "Perburuan liar sudah mempengaruhi setidaknya 301 spesies mamalia, yang berarti 36% dari spesies mamalia yang ada," kata Dr. Hariyo T. Wibisono, pakar ekologi dari Wildlife Conservation Society Indonesia. Anak negeri ini menangkap hewan liar untuk dijual sebagai hewan peliharaan, menyebabkan penurunan signifikan populasi satwa liar.

Harimau Sumatera dan Orangutan Kalimantan termasuk dalam daftar spesies yang paling terpengaruh. Di awal abad ke-20, populasi Harimau Sumatera mencapai 1.000 ekor. Kini, angka ini merosot hingga kurang dari 400 ekor. Demikian juga dengan Orangutan Kalimantan, populasi mereka turun drastis hingga 50% dalam tiga dekade terakhir.

Tak hanya itu, perburuan liar juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Dr. Wibisono menjelaskan, "Kehilangan predator puncak seperti harimau dan elang dapat menyebabkan ‘efek gelombang’ pada ekosistem, mengubah interaksi antara spesies dan bahkan bentuk lanskap."

Pengaruh Perusakan Habitat terhadap Kelangsungan Hidup Satwa Liar Indonesia

Selain perburuan liar, perusakan habitat juga menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup satwa liar Indonesia. Penebangan hutan secara liar dan konversi lahan hutan menjadi perkebunan dan pemukiman telah merenggut ruang hidup berbagai spesies.

"Perusakan habitat dapat mengisolasi populasi spesies liar, mengurangi keragaman genetik dan mengakibatkan penurunan populasi," ungkap Dr. Ir. Deni Purwandana, peneliti di Indonesia Herpetofauna Foundation. Contoh tragis dari fenomena ini adalah kisah Badak Jawa. Sekarang ini, hanya ada sekitar 68 individu yang tersisa, terutama karena perusakan habitat.

Perubahan iklim juga turut berkontribusi dalam perusakan habitat. Kebakaran hutan dan perubahan pola cuaca mengakibatkan kehilangan habitat yang drastis. "Kerusakan ini bisa merusak sumber makanan dan tempat berlindung hewan, mempengaruhi tingkat kelahiran dan kematian," jelas Dr. Purwandana.

Dalam menghadapi krisis ini, perlu adanya upaya bersama untuk melindungi satwa liar dan habitatnya. Pemberantasan perburuan liar dan perlindungan habitat adalah dua strategi kunci dalam menjaga keberlanjutan kehidupan satwa liar Indonesia. Dr. Wibisono dan Dr. Purwandana sama-sama menekankan pentingnya pendidikan dan perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kekayaan alam Indonesia.